Persaingan Antar Tanaman
Kompetisi berasal dari kata competere yang berarti mencari atau mengejar sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan oleh lebih dari satu pencari. Persaingan (kompetisi) pada tanaman menerangkan kejadian yang menjurus pada hambatan pertumbuhan tanaman yang timbul dari asosiasi lebih dari satu tanaman dan tumbuhan lain (Moenandir 1993). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat (Wurttemberg 1994).
Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition atau sering dikenal dengan istilah monospesies), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition atau heterospesies). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda (Campbell 2002). Persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya (Indriyanto 2006).
Pelaksanaan praktikum ini, dilakukan dengan menghitung bobot tajuk dan akar tanaman setiap minggu pada tiap-tiap perlakuan. Perkembangan nilai biomassa dapat mengindikasikan keadaan pasokan unsur-unsur yang diperlukan tanaman dan menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot akibat dari pengaruh persaingan. Sebagai contoh Apabila penggunaan cahaya menurun akibat persaingan, tanaman akan memberikan respon dengan mengurangi ukuran baik pada seluruh tanaman maupun pada bagian-bagian tertentu (Harjadi 1979).
Menurut Wirakusumah (2003) pembelajaran persaingan antar tanaman sejenis sangat penting untuk memahami keseimbangan populasi dalam komunitas tanaman. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahakn berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan populasi.
Campbell, NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : Erlangga
Harjadi SS.1979. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia
Indriyanto.2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksada
Moenandir HJ.1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: Rajawali Pers.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-Press: Jakarta
Wurttemberg, HB. 1994. Biology I. Berlin : Cornelson Dpuck